Agustus 31, 2011

Pihak berwenang Nepal memerintahkan pengukuran ulang Gunung Everest untuk mengakhiri "kebingungan" mengenai ketinggian tepatnya gunung tertinggi dunia itu, demikian diumumkan seorang pejabat Nepal.


Catatan resmi ketinggian Gunung Everest selama ini adalah 8.848m.

Tetapi Cina dan Nepal sudah lama terlibat perbedaan pendapat mengenai ketinggian gunung itu.
Cina mengatakan ketinggian gunung itu harus diukur berdasarkan tingginya batu di puncak gunung. Nepal mengatakan ketinggian itu harus berdasarkan ketinggian salju yang menyelimuti puncaknya - sehingga ukuran bertambah empat meter. Gunung tertinggi di dunia itu melintasi perbatasan kedua negara. Tahun lalu kedua negara sepakat bahwa Gunung Everest harus diakui memiliki ketinggian 8.848m.

Tetapi juru bicara pemerintah Nepal Gopal Giri mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa selama pembicaraan perbatasan antara kedua negara, para pejabat Cina sering menggunakan ketinggian berdasarkan batu.

Perdebatan lama

"Kami telah memulai proses pengukuran kembali untuk menjernihkan kebingungan ini. Sekarang kami memiliki teknologi dan sumber daya, kami bisa mengukurnya sendiri," kata Giri.
"Ini adalah pertama kalinya pemerintah Nepal mengukur sendiri ketinggian gunung itu."
Dia mengatakan akan didirikan sejumlah pos di beberapa titik lokasi dengan menggunakan sistem posisi global (GPS), dan proses mengukur puncak akan memakan waktu dua tahun.
Para pengamat mengatakan walaupun ribuan orang pernah mendaki gunung itu sejak pendakian pertama tahun 1953 oleh Sherpa Tenzing Norgay dan Edmund Hillary, ketinggian gunung selalu diperdebatkan sejak pengukuran pertama tahun 1856.
Ketinggian gunung yang saat ini diterima luas adalah 8.848m yang dilakukan oleh tim dari India tahun 1955.

Tetapi para ahli geologi mengatakan perkiraan ketinggian gunung itu oleh kedua negara bisa saja salah.

Mereka mengatakan gunung itu semakin terdorong tinggi karena India sedikit demi sedikit tertekan turun lebih rendah dari Cina dan Nepal akibat pergeseran lempeng-lempeng benua.
Pada bulan Mei 1999 satu tim dari Amerika menggunakan teknologi GPS untuk mengukur ketinggian Gunung Everest, yaitu 8.850m - ukuran yang sekarang secara resmi digunakan oleh US National Geographic Society, walaupun ukuran itu belum diterima secara resmi oleh Nepal.

sumber ; BBC Indonesia

Agustus 24, 2011

Pendaki gunung Gerlinde Kaltenbrunner asal Austria menjadi perempuan pertama di dunia yang menaklukkan seluruh 14 puncak gunung di Himalaya yang rata-rata berketinggian 8.00 meter di atas permukaan laut tanpa bantuan oksigen.


"Puncak ditaklukkan, pada pukul 6.18 waktu setempat. Gerlinde mencapai puncak K2," kata suami Kaltenbrunner, Ralf Dujmovits melalui situs resmi sang istri. Kaltenbrunner, 40, yang sehari-hari adalah seorang perawat, adalah perempuan ketiga di dunia yang mencapai seluruh 14 puncak gunung di Himalaya. Bedanya, Kaltenbrunner melakukannya tanpa oksigen buatan sementara dua pendaki perempuan lainnya masih menggunakan bantuan tabung oksigen. "Dia tengah berada di bulan," kata Dujmovits mengutip perkataan istrinya. Sebelumnya,

Kaltenbrunner sudah enam kali mencoba menaklukkan K2 yang berketinggian 8.611 meter dari permukaan laut itu namun selalu gagal. Akhirnya, pada percobaan ketujuh, Kaltenbrunner yang ditemani pendaki Kazakhstan, Maxut Zumaye dan Vassiliy Pivtsov dan Darek Zaluski dari Polandia, sukses menyelesaikan misinya.

Tim Kaltenbrunner sudah mempersiapkan pendakian ini sejak dua bulan lalu untuk menaklukkan gunung tertinggi kedua di dunia setelah Mount Everest, namun dianggap gunung paling berbahaya. Mereka berencana menaklukkan gunung ini dari sisi Cina di sebelah utara untuk pertama kalinya. Sebelumnya, Kaltenbrunner selalu mencoba mendaki gunung ini dari sisi Pakistan. Pada Selasa (23/8) pagi waktu setempat, tim ini membatalkan percobaan pertama mencapai puncak karena suhu yang terlalu dingin. Tim kemudian men coba lagi setelah udara cukup cerah tanpa awan yang sangat membantu pandangan mereka. Dujmovits, yang selalu memperbarui informasi soal pendakian di situs istrinya itu, terus memantau perkembangan tim melalui radio dan teropongnya.

Setelah berhasil menaklukkan puncak K2, Kaltenbrunner dan timnya kembali turun pada Selasa malam. Dalam situsnya, Kaltenbrunner mengatakan sangat bahagia bisa mencapai puncak di tengah kondisi pendakian yang sulit namun dibantu cuaca yang sempurna.

Pada 2009, nama Kaltenbrunner mulai dikenal setelah dia nyaris menjadi perempuan pertama dunia yang mencapai ketinggian 8.000 meter. Saat itu dia kalah dalam perlombaan yang melibatkan tiga pendaki gunung. Pendaki Korea Selatan, Oh Eun Sun terlebih dulu mencapai puncak yang kemudian disusul pendaki Spanyol, Edurne Pasaban. Keraguan atas kemampuan Kaltenbrunner muncul ketika Oh akhirnya benar-benar menaklukkan puncak Gunung Kanchenjunga.

Dan, keberhasilan Kaltenbrunner menaklukkan K2 mengakhiri petualangan Kaltenbrunner yang sudah dimulai sejak Mei 1998 lalu. Keberhasilan ini sangat membanggakan Austria, bahkan Presiden Heinz Fischer menyebut kesuksesan ini sebagai hasil sebuah upaya yang luar biasa.
Menurut catatan, orang pertama di dunia yang mampu menaklukkan seluruh 14 puncak gunung Himalaya adalah pendaki Italia, Reinhold Messner, tahun 1986.

10 ekspedisi terakhir Kaltenbrunner
2010 April/Mei – Everest, Tibet (via jalur timur laut)
2009 July/Agustus - K2, Pakistan(via Rute Cesen sampai 8,300m)
2009 Mei – Lhotse, Nepal(8.516 m)
2008 Mei – Dhaulagiri, Nepal(8.167 m)
2007 Juli/Agustus – K2, Pakistan(sampai 8.100m)
2007 Juli/Agustus – Broad Peak, Pakistan (8.047m)
2007 April/Mei – Dhaulagiri, Nepal(gagal pada 7.400m)
2006 Mei- Lhotse, Nepal(gagal pada 8.400m)
2006 April / Mei – Kangchenjunga, Nepal(8,595 m)
2005 Juni/Juli – Gasherbrum, Pakistan (8035 m)

sumber : BBC Indonesia
 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff