Pages

Pages - Menu

Pages - Menu

Februari 26, 2010

Konservasi dan lingkungan

oleh : Deni Rahadian 1403056 HNG



Pengertian Konservasi

Konservasi berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi. Konservasi dalam pengertian sekarang, sering diterjemahkan sebagai the wise use of nature resource (pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana).

Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.

Apabila merujuk pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam beberapa batasan :
  1. Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi keperluan manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama (American Dictionary).
  2. Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar waktu (generasi) yang optimal secara sosial (Randall, 1982).
  3. Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan manusia yang meningkat termasuk dalam kegiatan manajemen adalah survai, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan (IUCN, 1968).
  4. Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan datang (WCS, 1980).
Di Asia Timur, konservasi sumberdaya alam hayati (KSDAH) dimulai saat Raja Asoka (252 SM) memerintah, dimana pada saat itu diumumkan bahwa perlu dilakukan perlindungan terhadap binatang liar, ikan dan hutan. Sedangkan di Inggris, Raja William I (1804 M) pada saat itu telah memerintahkan para pembantunya untuk mempersiapkan sebuah buku berjudul Doomsday Book yang berisi inventarisasi dari sumberdaya alam milik kerajaan.

Kebijakan kedua raja tersebut dapat disimpulkan sebagai suatu bentuk konservasi sumberdaya alam hayati pada masa tersebut dimana Raja Asoka melakukan konservasi untuk kegiatan pengawetan, sedangkan Raja William I melakukan pengelolaan sumberdaya alam hayati atas dasar adanya data yang akurat. Namun dari sejarah tersebut, dapat dilihat bahwa bahkan sejak jaman dahulu, konsep konservasi telah ada dan diperkenalkan kepada manusia meskipun konsep konservasi tersebut masih bersifat konservatif dan eksklusif (kerajaan). Konsep tersebut adalah konsep kuno konservasi yang merupakan cikal bakal dari konsep modern konservasi dimana konsep modern konservasi menekankan pada upaya memelihara dan memanfaatkan sumberdaya alam secara bijaksana.

'Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu bentuk evolusi kultural dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk daripada saat sekarang'.

Secara keseluruhan, Konservasi Sumberdaya Alam Hayati (KSDAH) adalah pengelolaan sumberdaya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya.


Di Indonesia, kegiatan konservasi seharusnya dilaksanakan secara bersama oleh pemerintah dan masyarakat, mencakup masayarakat umum, swasta, lembaga swadaya masayarakat, perguruan tinggi, serta pihak-pihak lainnya. Sedangkan strategi konservasi nasional telah dirumuskan ke dalam tiga hal berikut taktik pelaksanaannya, yaitu :

1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan (PSPK)
  • Penetapan wilayah PSPK.
  • Penetapan pola dasar pembinaan program PSPK.
  • Pengaturan cara pemanfaatan wilayah PSPK.
  • Penertiban penggunaan dan pengelolaan tanah dalam wilayah PSPK.
  • Penertiban maksimal pengusahaan di perairan dalam wilayah PSPK.
2. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya
  • Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya
  • Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa (in-situ dan eks-situ konservasi).
3. Pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
  • Pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam.
  • Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar (dalam bentuk : pengkajian, penelitian dan pengembangan, penangkaran, perdagangan, perburuan, peragaan, pertukaran, budidaya).

Secara harfiah lingkungan berarti keadaan sekitar atau kondisi sekitar.
Lingkungan ekonomi misalnya juga menunjuk kondisi sekitar yang berhubungan dengan fungsi ekonomi, yang berhubungan erat dengan pemenuhan kebutuhan rumah tangga, dan lainnya.
  • Secara umum lingkungan :Berarti kondisi alam sekitar kita, terutama tentang tanah, air, udara, tumbuhan, binatang, sinar matahari, dan lainnya yang mengisi planet bumi ini, atau sebagian dari planet bumi yang berada di daerah tertentu.
  • Lingkungan hidup (life environment):Adalah lingkungan hidup di atas bola bumi sebagai wadah (tempat) makhluk hidup itu berada. Lingkungan hidup di atas bola bumi itu disebut wadah bagi hidup dan hidup itu merupakan isi dari lingkungan.Antara wadah dan isi menyatu, selalu terdapat suasana dan kondisi yang berhubungan secara utuh dan menyeluruh, yang dapat diartikan menjadi serba terhubung. Keduanya tampak selaras, serasi, lengkap baik dari dalam maupun dari luar.
3 unsur dasar lingkungan hidup:
  1. wadah (the contour)
  2. isi (the content)
  3. tata laku (the conduct).
Antara ketiganya selalu dalam satu perwujudan dan perikehidupan yang serba terhubung yang laras, berimbang, lengkap, dan bulat. Perubahan salah satu unsur dasar tersebut, maka akan timbul kelainan yang dapat menjadi gangguan, dan mungkin menjadi ancaman.

Hubungan ketiga unsur lingkungan:

terdapat suatu sistem yang utuh, menyeluruh, laras, dan berimbang sehingga dapat dikatakan bahwa tata-kehidupan di atas bola bumi merupakan suatu sistem yang utuh menyeluruh. Dengan lain perkataan, antara hidup sebagai isi dan lingkungan hidup sebagai wadah serta tata-kehidupan sebagai tata-lakunya, terdapat suatu hubungan yang bersatu dan tidak tercerai-beraikan (holistik).


DEFINISI LINGKUNGAN HIDUP
  • Seorang ilmuwan abad XX yaitu Einstain mengemukakan bahwa lingkungan (environment) adalah semua hal di sekitar kita kecuali diri kita sendiri.
  • Lingkungan yang dimaksud adalah suatu lingkungan dari perspektif ekologi yang berarti semua isi alam dunia ini, yang manusia bisa menjalani kehidupannya. Konsep ini lebih mengedepankan manusia sebagai unsur utama di dalam lingkungan.

UULH NO. 23 1997 :

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

Ekosistem Adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan yang utuh dan menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

Daya dukung lingkungan Adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Pelestarian daya dukung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan, agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.

Pelestarian daya dukung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.

Sumber daya adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam non hayati, dan sumber daya buatan.

Baku mutu lingkungan adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang adanya dalam sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.

Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik dan/atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.

Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat-sifat fisik dan atau hayati lingkungan, yang mengakibatkan lingkungan kurang atau tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan yang berkesinambungan.

Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam tidak terbaharui untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan sumber daya alam yang terbaharui untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya

Limbah Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.

Bahan berbahaya atau beracun adalah setiap bahan yang karena sifat atau konsentrasi, jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.

Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat dan konsentrasinya atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan merusakkan lingkungan hidup, atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.

Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang ditimbulkan oleh adanya atau diduga adanya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

Analisis Mengenai Dampak lingkungan
  • adalah perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh suatu kegiatan.
  • adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan

Organisasi lingkungan hidup adalah kelompok orang yang terbentuk atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat yang tujuan dan kegiatannya di bidang lingkungan hidup.

Audit lingkungan hidup adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan/atau kebijaksanaan dan standar yang ditetapkan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan.

Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam yang menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi sumber daya terbaharui menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya

Lembaga swadaya masyarakat adalah organisasi yang tumbuh secara swadaya, atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat, dan berminat serta bergerak dalam bidang lingkungan hidup.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesibambungan untuk meningkatkan mutu hidup

Ilmu yang diperlukan untuk mempelajari lingkungan

Ilmu Biologi dan Ilmu Geografi, maka sebaiknya dipelajari terlebih dahulu kedua bidang ilmu tersebut sebagai pegangan, baik melalui buku teks maupun tulisan diberbagai media lainnya. Selain itu harus juga mempunyai kamus dari kedua bidang ilmu tersebut.yang akan sangat membantu mempelajari lingkungan ini.

Pengetahuan lain ?

habitat (organisme) juga harus dipahami. Selain itu mengenal faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi habitat, misalnya hujan, angin, asap dari mobil atau rumah tangga, matahari, bising dari suara pesawat terbang, asap dari api unggun, sampah, limbah, pohon dan semak di halaman dan hutan, burung yang membuat sangkar di dahan dan ranting, bunga-bunga yang menarik bagi kumbang dan kupu, perusak bunga dan daun (ulat), pagar tanaman yang memerlukan pemangkasan, dll

Organisme hidup
  • Sangat sulit memberikan batasan tentang hidup, meskipun hanya dalam konsep atau fungsi vital yang menjadi ciri organisme hidup.
  • Sesuatu tidak hidup barangkali hanya mempunyai dua atau satu ciri tertentu, misalnya bergeraknya mesin, perkembangan kristal.
  • Organisme hidup mempunyai banyak ciri.

7 Ciri organisme hidup
  1. Makan (feeding)
  2. Pernafasan (respirasi)
  3. Berak /mengeluarkan kotoran
  4. Pertumbuhan (growth)
  5. Menyesuaikan diri (adaptasi)
  6. Bergerak (moving)
  7. Berkembang biak

Dua ciri penting kehidupan
  • Metabolisme adalah suatu proses psikologis termasuk anabolisme (membangun) dan katabolisme (memecah). Proses ini meliputi makan dan penggunaan energi.
  • Menjaga kelangsungan diri sendiri. merupakan pengendalian, koordinasi, dan menjaga kelangsungan jenis dari proses metabolisme yang merupakan tiga unsur penting kehidupan.

Hukum konservasi energi
  • Materi tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan, tetapi tidak demikian dengan energi.
  • Di dalam hukum konservasi energi, Energi tidak bisa dibuat dan hanya dapat disimpan atau dilepaskan atau berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lainnya.

Struktur Dasar Kehidupan
  • Sel
  • Pembagian sel.
  • Jaringan
  • Organ
  • Organisme

Tumbuhan dan Binatang
  • Keduanya terbentuk dari sel dasar dan membawa fungsi vital yang sama.
  • Perbedaan khusus (khas) antara keduanya terdapat di dalam struktur sel dan cara makan serta pergerakannya.

Perbedaan antara Binatang dan Tumbuhan
  • Tumbuhan dapat memproduksi makanannya dari materi anorganik sederhana yang diambil dari udara, tanah, dan air.
  • Konsumen karena tidak bisa memproduksi makanannya sendiri. Makanan bagi binatang sudah berwujud organik yang sudah disediakan oleh tumbuhan atau binatang lain.

Perbedaan yang nyata antara Binatang dan Tumbuhan
  • Binatang, secara umum dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
  • Tumbuhan hanya akarnya yang bergerak memanjang.
  • Tumbuhan mengeluarkan energi untuk proses pembuatan
  • Binatang kebanyakan mengeluarkan energi untuk mencari makanan, mencari pasangan, dan bergerak menghindar dari musuhnya (predatornya).


ASAL MULA TIMBULNYA MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
  • Diawali pada bulan April 1968, sejumlah 30 orang ahli dari segala penjuru dunia berkumpul di Acadenua dei Lincei, Roma atas undangan untuk membahas masalah lingkungan hidup.
  • Pada akhir tahun 1960-an dan awal 1970- kekawatiran tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merusak lingkungan.
  • Juni 1972 di Stockholm (Swedia), sejumlah 113 utusan negara dari badan dunia yaitu PBB hadir pada pertemuan yang membicarakan masalah lingkungan hidup yang disebut dengan “UN Conference on Human Environment” yang kemudian dikenal dengan “Stockholm Conference”, atau “Hari Lingkungan Hidup dan ditetapkan pada tanggal 5 Juni 1972.”
  • Begitu pula di Bali telah dilangsungkan Konperensi yang berhubungan dengan Lingkungan hidup pada bulan Oktober 1982 dan merupakan tindak lanjut dari Konperensi di Stockholm, yang kemudian Indonesia mempunyai UULH.
  • Dewasa ini seluruh negara-negara di dunia menganggap bahwa lingkungan hidup manusia sudah semakin terganggu dan terus mengalami kerusakan, untuk itu masalah lingkungan hidup perlu mendapat pemecahan dan penanggulangan serta pengelolaan secara serius. Pengelolaan lingkungan mutlak perlu demi masa depan umat manusia sendiri.
TUJUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
  1. Tercapainya keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan
  2. Terkendalinya pemanfaatan secara bijaksana dan lestari sumberdaya.
  3. Terwujudnya manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
  4. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan.
  5. Terlindunginya negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara terhadap lingkungan.

YG DIHADAPI LINGKUNGAN SEKARANG
  • Over population, too many people dan reproducing too quickly.
  • Depletion (penipisan), eroding the basis life.
  • Pollution (pencemaran), defilling the land, air, and water.
  • The human failing (kemunduran), a crisis of spirit
Ekologi sbg dasar Ilmu Lingkungan

Inti masalah lingkungan adalah hubungan antar makhluk hidup khususnya manusia dan lingkungannya.
Ilmu yang mempelajari hubungan makhluk hidup dengan lingkungan tersebut disebut “Ekologi”

Tingkatan Organisme/Spesies
Makhluk hidup atau organisme/spesies memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari tingkat yang paling sederhana ke tingkat yang paling kompleks.
  1. Protoplasma : Adalah zat hidup dalam sel dan terdiri dari senyawa organik yang kompleks, seperti lemak, protein, dll.
  2. Sel : Adalah satuan dasar suatu organisme dan terdiri atas protoplasma dan inti yang terkandung dalam membran.Membran adalah pemisah dari satuan dasar lainnya.
  3. Jaringan : Adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi tertentu, misalnya jaringan otot, jaringan otak, dll.
  4. Organ : Adalah alat tubuh yang merupakan bagian dari suatu organisme yang mempunyai fungsi tertentu, misalnya kaki, telingga, tangan pada manusia, akar, daun, batang pada tumbuhan, dll.
  5. Sistem organ : Adalah kerjasama antara struktur dan fungsional yang harmonis, misalnya kerjasama antara mata dengan telinga, kaki dengan tangan, dll.
  6. Organisme : Adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup/spesies.
  7. Populasi : Adalah kelompok organisme sejenis yang hidup dan berbiak pada suatu daerah tertentu, misalnya populasi banteng, kijang di Taman Nasional Baluran. Populasi Manusia di Jakarta, dll.
  8. Komunitas : Semua populasi dan berbagai jenis yang menempati suatu daerah tertentu, antar populasi saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, misalnya harimau dengan kijang, ular dengan tikus, burung elang dengan ular, dll.
  9. Ekosistem : Adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara organisme dan lingkungannya, baik unsur tidak hidup maupun unsur hidup (ekologi).
  10. Biosfeer : Adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasinya, atau organisme hayati yang paling kompleks.
PEMBAGIAN EKOLOGI
  1. Autekologi : adalah ekologi yang mempelajari suatu jenis (spesies) organisme yang berinteraksi dengan lingkungannya, biasanya tekanannya pada aspek siklus hidup, adaptasi, sifat parasitis, dll.
  2. Sinekologi : Ekologi yang mengkaji berbagai kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah tertentu, ekologi jenis, ekeologi populasi.
Ekologi menurut habitat
  • Bahari atau kelautan.
  • Perairan tawar.
  • Darat atau terestrial.
  • Ekologi estuaria (muara sungai).
  • Padang rumput.

Ekologi (taksonomi)
  • Ekologi tumbuhan.
  • Ekologi hewan binatang, serangga dan burung.
  • Ekologi mikroba/jasad renik.

Asas ekologi
  • Dimanapun suatu organisme ada tidak akan dapat hidup mandiri, untuk hidupnya suatu organisme memerlukan organisme lain atau lingkungannya.
  • Lingkungan diperlukan organisme untuk makan, lindungan, pertumbuhan, kembang-biak, dll.
Konsep Ekosistem

Adalah suatu kawasan alam yang di dalamnya tercakup unsur-unsur hayati dan non hayati, keduanya berhubungan timbal balik.

Unsur ekosistem
  1. Autotrofik, adalah suatu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri yang berupa bahan organik dengan
  2. Heterotrofik, adalah organisme yang mampu memanfaatkan hanya bahan-bahan organik sebagai bahan makanannya, bahan tsb disintesis oleh organisme lain.
Komponen ekosistem

1. Bahan tak hidup (abiotik) adalah komponen fisik dan kimia yang terdiri atas, air, tanah, udara, sinar matahari, yang merupakan medium atau subtrat untuk berlangsungnya kehidupan
2. Produsen, organisme autotrofik yang umumnya tumbuhan berklorofil, mensintesis makanan dari bahan anorganik sederhana.

(Materi ini pernah diberikan pada MABIM Tahun 2009)

Kredit foto :
Plantagama.faperta.UGM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar