Delegasi Indonesia dalam pertemuan tingkat tinggi mengenai perubahan iklim di Cancun, Meksiko pada 29 November-10 Desember 2010 menyatakan sebagian besar yang ditargetkan berhasil dicapai.
"Target kita hampir 85 persen tercapai di Cancun," kata pimpinan delegasi RI yang juga utusan khusus Presiden RI untuk Perubahan Iklim, Rachmat Witoelar di Jakarta, Senin.
Kesuksesan tersebut di antaranya menghasilkan Persetujuan Cancun (Cancun Agreement) yaitu suatu paket keputusan yang berimbang yang menempatkan seluruh pemerintah negara pihak untuk lebih pasti dalam menuju masa depan pembangunan yang rendah emisi dan mendukung peningkatan aksi dalam rangka perubahan iklim di negara berkembang.
Selain Cancun Agreement, juga dihasilkan beberapa kesepakatan bilateral Indonesia dengan sejumlah negara yang bertujuan memperkuat dan mempercepat proses penyelesaian masalah lingkungan secara bersama.
Pertemuan bilateral dilakukan Menteri Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta di sela-sela konferensi tingkat tinggi COP 16.
Kerjasama tersebut di antaranya dengan Pemerintah Jepang mengenai pengelolaan limbah berbahaya dan beracun serta co-benefit process dan program minimisasi limbah.
Sedangkan dengan Pemerintah Korea menfokuskan kerjasama pada kegiatan adaptasi terhadap perubahan iklim dan "Green Growth Strategy" dimana Pemerintah Korea siap mendukung melalui Pusat Adaptasi Kementerian Lingkungan Hidup Korea.
Pertemuan dengan Presiden dan Menteri Lingkungan Pemerintah Swiss dan Sekretaris Negara Menteri Lingkungan, menawarkan kerjasama pengembangan program pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi (REDD) kepada ASEAN mengingat Indonesia akan menjadi ketua ASEAN pada 2011 dan aksi adaptasi.
Selain itu pembicaraan juga menindaklanjuti dan memperkuat kerjasama MoU yang ada yaitu "Country Led Initiative" (CLI) terkait dengan kesepahaman mengenai Ban Amandemen Konvensi Basel pada COP 10 di Cartagena, Kolombia pada 2011 serta pengelolaan bahan kimia terutama merkuri serta Konvensi Basel.
Pertemuan dengan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kongo dengan fokus pembicaraan adanya keinginan kerjasama di bidang lingkungan dan kehutanan mengingat pada 2011 akan menjadi tuan rumah "World Forestry Summit" yang akan membahas Kongo Basin, Amazon Basin dan Borneo-Mekong Basin.
"Indonesia sangat mendukung kerjasama dengan Kongo dan akan membantu mensukseskan pertemuan tersebut," kata Menteri Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta.
Indonesia juga menandatangani MoU dengan Meksiko yang fokus pada REDD, manajemen pengelolaan hutan, penyusunan komunikasi nasional dan efisiensi energi.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar