Tepat pukul 20.30 WIB 28 Maret 2009, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang juga menjadi Duta Earth Hour Indonesia secara simbolik mematikan lampu di pelataran Balikota Jakarta yang menandakan dimulainya pemadan lampu selama satu jam.Meski baru pertama kali dilakukan di Indonesia, kampanye ini telah dilakukan oleh lebih 20 ribu perumahan dan 60 pengelola gedung di DKI Jakarta, Bandung, dan Bali.Hasilnya, pemadaman selama satu jam ini telah dapat menghemat 50 MW listrik hanya dari wilayah DKI Jakarta saja.
Pemadaman lampu selama satu jam ini pertama kali tercetus dua tahun silam di Sydney yang didukung walikotanya dan sekitar 22 juta penduduknya. "Karena ada pemikiran bahwa salah satu kontribusi besar isu perubahan iklim adalah pemakaian energi terutama dari listrik" terang Direktur Program Perubahan Iklim dan Energi WWF-Indonesia Fitrian Ardiansyah. Kemudian pada tahun berikutnya atau pada 2008, ada sekitar 775 kota di 35 negara yang terlibat.
Tahun lalu, untuk pertama kalinya Earth Hour dilakukan di Indonesia, di mana Jakarta dipilih menjadi kota pertama tempat penyelenggaraannya.Pada Sabtu, 28 Maret 2009, tepat pukul 20.30, masyarakat Jakarta akan menyaksikan dan menjadi bagian dari aksi global dalam memadamkan lampu selama 1 jam. Dan pada saat yang bersamaan, lampu-lampu di bangunan bersejarah seperti Monumen Nasional (Monas) serta di beberapa ciri khas kota Jakarta lainnya, seperti Patung Pemuda, Jembatan Semanggi, Bundaran HI, Air Mancur Arjuna Wiwaha dan tak terkecuali kantor gubernur balaikota akan dipadamkan.
Itulah petikan pembicaraan yang diambil dari Sumber: DAAITV (TalkShow "Meniti Harapan" 2 April 2009). Kurang lebih itulah kegiatan Earth Hour yang diselenggarakan tahun lalu yang rutin diselenggarakan setiap maret di seluruh dunia. Bagi yang belum tahu "EARTH HOUR" merupakan kampanye perubahan iklim global WWF. Individu, pelaku bisnis, pemerintah dari berbagai negara di semua belahan dunia akan mematikan lampu selama satu jam sebagai pernyataan dukungan upaya penanggulangan perubahan iklim. Dasar pemikirannya bahwa kontribusi besar perubahan iklim adalh pemakaian energi terutama listrik. Walaupun idenya adalah mematikan lampu saja tapi diharapkan semua barang elektronik yang menggunakan energi listrik ikut pula dimatikan.
Agenda earth hour paling dekat adalah Sabtu, 27 Maret 2010 pukul 20.30 – 21.30 (waktu setempat).
Untuk diketahui konsumsi listrik di Indonesia masih terkonsentrasi di Jawa, yakni pada 2007 mencapai sekitar 77% dari konsumsi nasional, dan sekitar 20% pengguna listrik di Indonesia berada di Jakarta, sedangkan untuk pasokan listrik di daerah lain di Indonesia masih berbagi dalam jumlah yang lebih kecil.
Total konsumsi listrik wilayah DKI Jakarta dan Tangerang adalah 23% dari total konsumsi listrik di seluruh Indonesia, dengan komposisi terbesar sebagai berikut:
• 34% berasal dari sektor rumah tangga (sebagian besar di DKI Jakarta)
• 30% berasal dari sektor industri (sebagian besar di Tangerang)
• 29% dari sektor bisnis (sebagian besar di DKI Jakarta)
Berkontribusi dalam kampanye global untuk membuktikan bahwa dengan bekerja sama kita bisa membuat perubahan besar . Memadamkan lampu dengan perbandingan DKI Jakarta selama 1 jam, sama dengan:
• 300MW (cukup untuk mengistirahatkan 1 pembangkit listrik dan menyalakan 900 desa)
• Mengurangi beban biaya listrik Jakarta sekitar Rp 200 juta
• Mengurangi emisi sekitar 284 ton CO2
• Menyelamatkan lebih dari 284 pohon
• Menghasilkan O2 untuk lebih dari 568 orang
Support Earth Hour For better our earth !!!
sumber :http://earthhour.wwf.or.id