Februari 11, 2010

Pergi Mengembara Selagi Usia Masih Muda

Tidak ada komentar:
 


Pergi mengembara selagi usia masih muda
Sebab nanti bila janggut sudah turun bagai salju putih,
tak kan punya lagi waktu

Selain berbaring dengan muka sedih


Pergi mengembara kemana saja
Misalnya ke desa - desa melihat segala yang dapat dilihat
Mencatat segala yang dapat dicatat
Petani yang bagai kerbau dan kerbau bagai petani
yang selalu punya harapan,
betapapun kecilnya hasil yang mereka dapatkan

Pergi mengembara selagi usia masih muda
Sebab jika pantat sudah kapalan karena terlalu lama duduk di bangku sekolah
dan sudah kelewat lelah buat memahami segalanya
Pergi....
Pergi kemana saja menjelajahi kehidupan dunia
Dan jangan sekedar ikut kursus buat memerintah dan jadi pengurus


Pergi mengembara sampai batas kehidupan dunia
Dimana orang tiada lagi tahu apa sebenarnya yang dituju
Linglung kepada hal yang baik, bingung kepada hal yang buruk
Sebab kehidupan tidak seperti ujar kyai
Cukup dengan hanya mengaji, lalu mengunci diri
Sedang baris ayat suci jadi beku, lapuk dan basi
Dimana orang mulai merasa, dengan kehidupan ikut terlibat
Kebaikan hanyalah sekedar aturan minuman obat
Tunggu waktunya, nantikan saat yang tepat

Bagai sembahyang, tidak sembarang waktu kau kerjakan
Karena itu lebih baik pergi, cari apa yang bisa didapat
Selagi badan masih kuat, selagi pikiran masih sehat

II

Dan dikala matahari berangsur turun masuk ke kampuh pelupuk
Badan akan pelan - pelan membungkuk
Berat oleh dosa, ringkuh oleh usia
Dan sejak itu, siapapun mulai rindu

Inginkan ayat - ayat
Haus akan ilmu
Dahaga kalimat mu'jizat
Hingga suara kliningan penjual es kau sangka lonceng gereja

Atau suara lantang penjual ikan kau kira modin adzan

Nikmat mengenang waktu yang lewat
Itupun semacam kesibukan
Waktu sekedar rileks melemaskan urat - urat
Dan sambil membopong cucu kau sumpahi anak menantu
Karena keterlaluan, pulang dari luar negeri cuma membawa televisi

Dan kau marah garang melihat kehidupan jaman sekarang
Sebab dengan hanya membaca komik berani terjun ke dalam politik
Atau sambil memutar film cabul, berapat lalu membuat usul

III

Itulah semua, jika usia sudah tua

Bahwa selain encok, batuk dan selesma

Kau pun diserang nostalgia

(Dodong Djiwapradja)

Kredit Foto : Danis Aryo (HJL)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff